Selamat Datang di blog catatan mahasiswa ppg 2023

Blog ini Berisi catatan pribadi penulis dalam menjadi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023, tugas - tugas Mahasiswa PPG Prajabatan, Pembahasan Soal, Tips dan Trik mengerjakan soal matematika, dan Perangkat pembelajaran matematika

Find Out More Purchase Theme

Mata Kuliah PPG Prajabatan

Filosofi Pendidikan

Filosofi pendidikan ini berisi tentang perjalanan pendidikan , Dasar Pendidikan Indonseia Dan Latar Pendidikan Indonesia

Read More

Prinsip Pengajaran dan Asesmen 1 Umum

Berisi tentang jenis- jenis asesmen, isi, cara menyusun asesmen siswa yang baik dan benar

Read More

Pembelajran Diferensiasi

Serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis oleh guru agar mampu mengakomodir seluruh kebutuhan murid yang berbeda di dalam kelas atau lingkungan sekolah.

Read More

Pemahaman Peserta didik dan Pembelajarannya

Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya disusun bertujuan membekali mahasiswa tentang memahami karakteristik peserta didik, merancang pembelajaran dan asesmen yang berpihak pada peserta didik, dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

Read More

Filosofi Pendidikan

Rabu, 10 Januari 2024

MIND MAPPING - PERJALANAN PENDIDIKAN INDONESIA

   PERJALAN PENDIDIKAN NASIONAL



Untuk melihat mind maping lebih jelas silahkan  bisa download menggunakan kode QR berikut ini :




POLITIK PENDIDIKAN PADA ZAMAN HINDIA BELANDA

        Pada kolonial di zaman beralihnya V.O.C ( Vereenigde Oostindiche Compaigne)  menjadi pemerintah "Hindia Belanda", maka tidak terdapat perubahan-perubahan peraturan-peraturan terhadap segala sesuatu termasuk pendidikan. Pendidikan pada zaman kolonial belanda dibatasi pada kekuasaan dan diskriminasi. Masyarakat Indonesia tidak semua bisa menempuh pendidikan, hanya anak-anak keturunan eropa, rakyat keturunan bangsawan yang bisa menempuh pendidikan. Meskipun begitu, pemerintah belanda juga sempat membuat peraturan tentang pendidikan dan pengajaran. Peraturan tersebut meliputi dimana beberapa bupati daerah mendirikan sekolah di kabupaten dengan maksud melatih beberapa orang untuk menjadi pegawai negeri dan pembantu perusahaan belanda. Pada tahun-tahun berikutnya lahirlah sekolah bumi putera pada saat itu yang hanya ada tiga kelas dan pembelajaran yang diterima oleh masyarakat sebagai calon pegawai negeri atau pembantu perusahaan belanda.

Beberapa Pendidikan bagi anak Belanda 
  1. 1.  ELS ( 1817 & 1833) peserta didik semua anak Eropa terdapat golongan rendah ( 1817) , golongan atas ( 1833) . kurikulum berisi menulis, berhitung dan bahasa belanda dimana gurunya didatangkan dari belanda. 
  2. 2. HBS ( 1867 ) sekolah menengah untuk persiapan menuju universitas. Anak Indonesia diterima tahun 1874 . Guru harus memiliki ijzah Ph.D atau Diploma MO.
  3. 3. MULO ( 1903 ) berubah menjadi sekolah MULO ( 1914) lulusannya bekerja dikantor pemerintaha, tidak hanya untuk anak belanda tetapi menjadi lembaga pendidikan sudah terdapat siswa perempuan. Kurikulum MULO ada  bahasa ( Belanda, Perancis, Inggris dan Jerman ). Guru harus memiliki Ijazah HA atau Akta kepala Sekolah. 
  4. 4. Sekolah pertukangan ( 1856 ) bertujuan untuk membantu golongan Indo - Belanda agar dapat mencari penghidupan yang layak. 
Pendidikan Bagi Anak Cina ( HCS ) 

        Belanda mendirikan sekolah Cina dengan fasilitas yang memadai untuk mencegah ketidakloyalan orang Cina terhadap Belanda. Kurikulum HCS meliputi pengajaran bahasa perancis, inggris cina, dan melayu. Guru lulusan HCS, ELS, dan MULO.

Pendidikan Bagi Warga Bumi Putera
  1. 1. Sekolah Pendidikan Guru (1834). sebelum menghasilkan jumlah guru yang cukup, tahun 1892 terdapat pengangkatan guru besar-besaran. 
  2. 2. Sekolah Raja (1865). Untuk golongan bangsawan pribumi yang akan dilibatkan sebagai pegawai pemerintah. Sekolah Raja (OSVIA) ditingkatkan menjadi sekolah menengan MOSVIA.
  3. 3. Sekolah Kelas Satu. Untuk golongan bangsawan pribumi sebagai pegawai administrasi, perdagangan, dan perusahaan. Tahun 1912 diubah menjadi HIS. Guru merupakan lulusan sekolah guru.
  4. 4. Sekolah Kelas Dua. Tidak ada perluasan sekolah karena dikhawatirkan siswa lebih tertarik unruk bekerja di kantor bukan di pedesaan sehingga mayoritas siswa berasal dari golongan rendah.
  5. 5. Sekolah Desa (1907). Sekolah paling sederhana dibanding Sekolah Kelas Dua karena ditunjukkan untuk memberantas buta huruf pribumi di pedesaan. Guru berasal dari juru tulis desa.
  6. 6. HIS (1914). Sekolah untuk golongan elite kalangan Indonesia untuk memperoleh pendidikan khususnya Pendidikan Barat. Kurikulumnya semua mata pelajaran ELS bahkan lebih banyak dengan adanya bahasa Melayu dan Arab. Guru berasal dari lulusan HKS.
  7. 7. AMS (1919). Sekolah lanjutan dari MULO dan HIS. Mayoritas siswa Indonesia. AMS terbagi atas bagian A (sastra & sejarah) bagian B (matematika dan fisika)

ZAMAN ETIK DAN KEBANGUNAN NASIONAL

                Pada permulaan abad ke-20 (“Kebangunan Nasional”) dimana pemerintahan berubah haluan menjadi “kolonial lunak” sistem pendidikan pada masa itu tetap menunjukan sifat “intelektualistis”, “individualistis” dan “materialistis”, tidak ada satupun yang mengandung cita-cita kebudayaanPada zaman ini sudah timbul kesadaran tentang pengajaran yang mengandung kebudayaan.salah satu contoh cita-cita Raden Ajeng Kartini (1900) sudah mulai mengandung jiwa nasional dan cita-cita Dokter Wahidin Sudirohusodo (1908) sudah membayangkan aliran kultural namun organisasi teknik pendidikan dan pengajaran tetap tak berubah. Pengajaran masih melekat sistem warna jiwa kolonialisme.

            Pada masa kolonial jepang Pendidikan yang diberlakukan pada era pendudukan Jepang di Indonesia adalah pendidikan semi milter dengan menerapkan latihan fisik, kemiliteran, dan indoktrinasi ketat. Kualitas siswa pada masa jepang lebih rendah dari pada masa belanda. Jepang lebih menekankan untuk menghasilkan militer dan tenaga buruh yang membuat pendidikan lanjutan menjadi kurang. Sekolah - sekolah yang bertipe akademis diganti dengan sekolah- sekolah yang bertipe vokasi. Dan jepang menghapus dualisme pendidikan dan menggantinya dengan kebijakan sekolah umum dengan menghapus bahasa belanda sebagai bahasa pengantar disekolah.


PENDIDIKAN AWAL KEMERDEKAAN INDOENSIA 


        Pada awal kemerdekaan, pembelajaran di sekolah-sekolah lebih ditekankan pada semangat nasionalisme dan membela tanah air.Soekarno, presiden pertama Indonesia membawa semangat “nation and character building” dalam pendidikan Indonesia.  Sistem persekolahan serta tujuan dari masing- masing tingkat pendidikan diatur dalam UU No 4 Th 1950 bab V pasal 7. Berikut beberapa tingkat sekolah yang ada pada masa orde baru :

  1. 1.Sekolah Rakyat (SR)
  2. 2.Pendidikan Guru
  3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  4. Sekolah Menengah Tinggi (SMT)
  5. Kursus Kerajinan Negeri (KKN)
  6. Sekolah Teknik Pertama (STP)
  7. Sekolah Teknik menengah (STM)
  8. Pendidikan Tinggi Republik
        Pada masa orde masa orde baru kurikulum untuk siswa mengalami bebarapa kali perubahan antara lain :
  1. 1. Kurikulum 1947
  2.   “Rentjana Pelajaran 1947”
       Dalam Pelaksanaan Kurikulum 1947 tidak begitu menekankan pada aspek kognitif, tetapi           lebih mengutamakan pendidikan karakter seperti membangun rasa nasionalisme    
  1. 2. Kurikulum 1952
  2. “Rentjana Pelajaran Terurai”
  3.  kehidupan nyata di masyarakat (tematik) adalah hal yang paling menonjol dan menjadi ciri khas Kurikulum 1952.
  1. 3. Kurikulum 1964
  2. “Rentjana Pendidikan 1964”
  3. Konsep pembelajaran yang aktif, kreatif dan produktif menjadi isu-isu yang dikembangkan pada Rentjana Pendidikan 1964.
PENDIDIKAN ORDE BARU 

TAHUN 1966-1969 
Pada masa ini pemeritah semakin serius dalam memperhatikan dunia pendidikan . Masa orde baru, adanya instruksi presiden(inpres} pendidikan dasar, UMPTN dan EBTANAS dijadikan alat sebagai seleksi intelektual peserta.
TAHUN 1969-1993
Muncul sekolah kejuruan dan perguruan tinggi Sarana dan Prasarana pendidikan juga meningkat
TAHUN 1993-1998
Era reformasi dimana kebijakan bersifat revolusioner, kurikulum yang digunakan adalah berbasis kompetensi
 PENDIDIKAN REVOLUSI HINGGA SAAT INI 
TAHUN 2006 
Kurikulum 2006 ini dengan sebutan " kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan " Tidak banyak yang berbeda dari kulum 2004, mulai dari tinjauan dari segi isi, proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi.

TAHUN 2013
Kurikulum 2013  ( K-13) merupakan pengganti KTSP. Pada kurikulum 2013 ini memiliki 3 penilaian yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap perilaku.

TAHUN 2022
Kurikulum Merdeka diterbitkan KEMENDIKBUDRISTEK pada bulan februari tahun 2022 sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter profil pelajar pancasila.  

Selasa, 09 Januari 2024

Tugas Filosofi Pendidikan - Resume Pidato Ki Hadjar Dewantara

Resume Pidato 

Ki Hadjar Dewantara 


                Pada pidato sambutan Ki Hadjar Dewantara menyampaikan beberapa gagasan yang mana pertama beliau menyampaikan gagasan Tritunggal. Gagasan tritunggal yaitu :
  1. 1. Perjuangan kemerdekaan nasional
  2. 2. Perjuangan Pendidikan 
  3. 3. Pejuang Kebudayaan
        Ki Hadjar Dewantara juga menggap bahwa pendidikan dan kebudayaan merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan yang mana untuk membentuk bangsa yang berbudaya. Beliau memiliki gagasan asas tir-con  yang merupakan asas-asas ke tamansiswaan yang mengandung filsafat dalam persoalan akulturasi yang dihadapi bangsa Indonesia.
         Asas tir-con mengarjakan bahwa di dalam perubahan pertukaran kebudayaan dengan dunia luar harus kontinuitas dengan alam kebudayaannya sendiri. Namun, masih memiliki garis besar yang sifatnya Bhinneka Tunggal Ika.


        Pada masa itu Ki Hadjar Dewantara belum mendapat dukungan penuh oleh yang lain karena ada yang beranggapan bahwa Ki Hadjar Dewantara hanya fokus mengenai pendididikan saja. Pada masa itu, Ki Hadjar ditetapkan sebagai perintis kemerdekaan nasional , perintis pendidikan nasional, dan perintis kebudayaan nasional.

        Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan adalah tempat Persemaian segala benih - benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tetap dapat dilestarikan. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini berbeda dengan sistem pendidikan pada masa kolonial Belanda dimana pada masa itu pendidikan tidak memperhatikan soal pendidikan kebudayaan.

"Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tetap dapat dilestarikan"

        Sistem pendidikan pada masa itu, semata-mata hanya mementingkan pengajaran yang berintelektual dan materialistis. Pendidikan tidak hanya fokus pada kecerdasan pikiran tetapi harus ada pendidikan yang kultural jangan sampai hanya meniru pendidikan pada masa Belanda. Namun, bukan berarti pendidikan secara barat mutlak dianggap jelek. Banyak pendidikan dan pengajaran di Indonesia yang dilakukan secara sistem barat asalkan tetap diiringi dengan pendidikan kultural dan nasional sesuai dengan tuntunan alam dan zamannya sendiri.
        Kodrat alam yang mana berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak berada sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Jangan sekali-kali memasukan bentuk, isi dari luar yang tidak perlu. Hal ini karena untuk mewujudkan atau membuktikan pada dunia bahwa indonesia cukup bebas, merdeka serta berdaulat yang mana dapat memilih sendiri segala apa yang diperlukan.
        Pendidikan kultural dimulai dari masyarakat paling kecil yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan suatu pusat pendidikan yang termulia, segala unsur - unsur budi sosial dan kesusilaan terdapat dalam hidup keluarga sangatlah penting dalam membentukan karater anak. Lingkungan keluarga inilah yang meneruskan segala tradisi baik yang mengenai hidup kemasyarakatan, keagamaan, kesenian, ilmu pengetahuan dan lain unsur dari budi kesusilaan.



"Lingkungan keluarga merupakan suatu pusat pendidikan yang termulia, segala unsur-unsur budi sosial dan kesusilaan terdapat dalam hidup keluarga" 





  



Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

MIND MAPPING - PERJALANAN PENDIDIKAN INDONESIA

   PERJALAN PENDIDIKAN NASIONAL Untuk melihat mind maping lebih jelas silahkan  bisa download menggunakan kode QR berikut ini : POLITIK PEND...